Pages

Senin, 29 Desember 2014

contoh siklus hidup produk


SIKLUS HIDUP PRODUK ENERGEN



Energen adalah minuman susu dan sereal yang cocok untuk menghilangkan rasa lapar. Minuman ini juga mengandung karbohidrat, paduan vitamin, mineral dan protein yang dibutuhkan tubuh dalam komposisi yang tepat. Rasanya ada beberapa macam seperti kacang hijau, vanilla dan coklat. Semua sama enaknya tergantung selera saja. Kalau minum 1 gelas saja sudah terasa, seperti perasaan lapar sudah hilang karena perut sudah terisi. Kalau untuk sarapan kurang cocok, tapi kalau lagi buru – buru minuman cereal ini membantu menjaga kondisi badan agar perut tetap terisi biar tidak masuk angin.
Cara penyajiannya tergolong mudah tidak sampai 1 menit yaitu tinggal tuangkan 1 sachet energen ke dalam gelas, tambahkan air panas / hangat 150ml, aduk hingga merata, minuman energen sudah siap diminum. Jadi memang terbilang praktis.
Energen adalah susu dan sereal yang diperkaya sigmavit, yaitu paduan vitamin, mineral dan protein dalam jumlah dan komposisi yang tepat yang dibutuhkan tubuh dalam fase pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan. Energen memberi nutrisi 4 sehat 5 sempurna yang praktis dan enak. Energen adalah susu dan sereal penuh nutrisi, padat gizi dan berserat alami sesuai untuk menambah asupan gizi anda sekeluarga.
Cara Penyajian tergolong mudah sbb :
- Tuangkan Energen ke dalam gelas.
- Tambahkan 150 ml air hangat, aduk hingga merata.
- Energen hangat siap diminum.
Komposisi :
Gula, Krimer, Susu bubuk, Terigu, Kakao bubuk, Jagung, Oat, Ekstrak malt, Telur, Garam, Kalsium, Vitamin.
Informasi Nilai Gizi (per sajian) :
Takaran saji : 1 sachet (30g)
Energi total : 130 kkal
Energi dari lemak : 30 kkal
Lemak Total 3,5 g 6% AKG
Lemak Jenuh 1,5 g 8% AKG
Kolesterol 0 g 0%
Protein 1 g 2% AKG
Karbohidrat total 24 g 8% AKG
Serat pangan 1 g 4% AKG
Gula 18 g
Natrium 140 mg 6% AKG
Vitamin A 30%AKG
Vitamin B1 15%AKG
Vitamin B2 10%AKG
Vitamin B6 20%AKG
Asam Folat 15%AKG
Vitamin B12 25%AKG
Vitamin D 15%AKG
Vitamin E 15%AKG
Kalsium 20%AKG
%AKG berdasarkan kebutuhan energi sebesar 2000 kkal / hari.
Kebutuhan energi ini bisa berbeda setiap orangnya, bisa lebih tinggi / rendah tergantung pekerjaan yang dilakukan.
Diproduksi oleh :
PT. Kakao Mas Gemilang
PO BOX 6138 Jakarta 11061
BPOM RI MD 651510005071
STRATEGY PENGEMBANGAN ENERGEN
Dalam pengembangan produk energen ini ada beberapa strategi pengembangan produk yang dilakukan produk energen yaitu Line Extension, Brand Extension, dan pengembangan multi brand.
a.       Line extention adalah mengembangkan item produk dengan kategori yang sama dengan menggunakan merek yang sama seperti rasa, bentuk, warna, dan kemasan.
b.      Brand extention adalah mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merek yang sama. Hal ini memungkinan suatu merek akan kehilangan positioning, sehingga ada peluang besar untuk terjadinya Brand dilution, yakni konsumen tidak lagi memiliki preferensi terhadap produk yang dimiliki semula. Ini dapat membuka kesempatan emas bagi pesaing-pesaing yang tanggap dan lebih inovatif.
c.       Multi brand adalah strategi persaingan dengan menggunakan merek baru namun masih dalam kategori yang sama. Hal ini dengan manis dilakukan oleh produk energen selain itu pilihan rasa juga semaikn banyak dari yang dulunya hanya berasa Coklat, dan Vanilla sekarang menjadi 4 varian rasa yaitu Coklat, Vanilla, kacang Hijau, dan Jahe. hal ini juga membuat pemasaran energen meningkat. selain terkenal dengan sereal instant yang mengenyangkan, juga energen tidak memiliki lawan yang terlalu kuat di pasaran sereal susu..
Energen sereal dari MAYORA, susu yang tinggi nutrisi dan gisi dengan sereal yang lebih sehat dan gandum, diperkaya dengan nutrisi lengkap, sangat praktis dan lezat untuk menikmati rasa lapar antara periode makan. Tersedia dalam empat rasa favorit yang berbeda: cokelat, vanilla, kacang hijau dan jahe.
Mulailah untuk hidup sehat dengan sarapan yang tepat waktu dengan menu yang mempunyai nilai gizi dan nutrisi yang tinggi, rendah lemak dan mudah serta cepat disajikan sehingga sarapan menjadi kegiatan yang praktis dan menyenangkan.
Energen dengan 4 rasa yang menggiurkan dri Mayora membuat sarapan Anda lebih berwarna dan lebih sehat.
KEKUATAN PESAING
Semakin berkembangnya zaman mendorong energen untuk semakin meningkatkan kualitas produknya dan sedapat mungkin menekan biaya produksi. Selain itu, karena adanya berbagai permintaan konsumen, maka energen mengembangkan produknya dengan menciptakan berbagai jenis, misalnya energen rasa cokelat, vanilla, kacang hijau dan jahe.
Energen  memberikan manfaat untuk manambah energi atau sebagai  penunda lapar  sebelum  sarapan pagi.  Energen cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kesehatan tubuh pada akhirnya perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
PRODUK LIFE CYCLE
Daur kehidupan produk, yang diperkenalkan tahun 1950, mencoba menganalisa suatu produk berdasarkan perubahan yang terjadi pada tingkat penjualannya. Prinsipnya analisa ini mengatakan bahwa suatu produk akan melalui suatu siklus kehidupan (life cycle) seperti hanya manusia yaitu kelahiran, pertumbuhan, dewasa, dan akhirnya masa tua (meninggal).
Pada tahun 1991, perusahaan consumer goods ini meluncurkan produk bermerek Energen sebagai minuman sereal bergizi. “Orang-orang Indonesia tampak makin lama makin sibuk. Tiap pagi ada yang  tidak sempat sarapan. Padahal, sarapan menjadi modal penting untuk beraktivitas. Lalu kami menciptakan minuman bergizi yang tidak merepotkan ini,” kata Sabrina Kharisanti, General Manager Health Foods PT Mayora Indah Tbk.
Energen memang cukup praktis. Tinggal diseduh dengan air panas dan langsung siap diseruput layaknya kopi. “Waktu itu, belum ada riset pasar komprehensif. Tetapi kami mengamati pasar, baik konsumen maupun peluang bisnisnya. Ini produk baru dan kami yakin akan menjadi market driver,” imbuh Sabrina. Pengamatan Mayora memang jeli. Pasar makanan instan waktu itu dikuasai instant noodle, tapi belum ada produk sereal instan yang muncul.
Tidak mudah dan tidak gampang masyarakat menerima kehadiran Energen. Apalagi produk ini terkait dengan perubahan kebiasaan (habit) konsumen. Karena itulah, Energen tidak pernah berhenti mengedukasi pasar. Entah dengan promosi above the line—berupa iklan televisi, radio, dan cetak—maupun dengan menyelenggarakan kegiatan below the line melalui roadshow dan bermitra dengan lembaga lain.
 “Awalnya, tidak mudah kami masuk ke masyarakat. Kami butuh perjuangan yang berat, lama, dan biaya besar. Tapi, kami terus mengedukasi mereka. Lima tahun produk kami baru diterima,” tambah Boby Y Tanzil, Product Manager.
Salah satu program promosi andalan mereka adalah sampling. Kegiatan below the line tersebut memberi kesempatan langsung pada konsumen untuk menjajal Energen. Program ini bertujuan memperkenalkan produk ke konsumen dan mengkomunikasikan positioning produk. “Energen tidak sekadar berfungsi sebagai pengganjal. Tapi, makanan ini penuh dengan nutrisi dasar. Sekarang, kami menambah Sigmavit, nutrisi yang kami patenkan sehingga Energen menjadi komplit,” kata Boby.
Pengganjal jelas berbeda dengan makanan. Sebagai pengganjal, Energen mengandung kalori besar. Menurut Boby, tiga bungkus saja sudah mampu memenuhi kebutuhan kalori manusia tiap hari. Selain itu, juga mengandung serat yang baik bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, Energen sejak kelahirannya mengusung tagline “Minum makanan bergizi.” Namun, Energen tidak berfungsi menciptakan rasa kenyang seperti halnya nasi.
Program sampling dilakukan lewat kerja sama dengan beberapa instansi publik, seperti Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI), rumah sakit, klinik, sekolah, kampus, tempat ibadah (saat bulan puasa), dan juga perkantoran. Meski demikian, Energen tetap membidik keluarga sebagai segmen pasar utamanya. “Boleh dibilang ini adalah ‘produk sejuta umat’. Di bisnis makanan, orang baru akan menaruh trust kalau sudah mencobanya. Untuk itulah, kami mengadakan sampling,” imbuh Sabrina.
Dalam perkembangan selanjutnya, Energen tidak sekadar mengedukasi konsumen sebagai pengganti sarapan. Tapi, juga untuk dikonsumsi pada “jam-jam maut”, seperti menjelang siang dan sore. Energen juga mengembangkan diri menjadi tiga varian: cokelat, vanila, dan kacang hijau. “Sampai sekarang perkembangannya masih lambat tidak secepat industri berbasis kopi. Varian paling disukai orang Indonesia adalah rasa cokelat,” kata Sabrina.
Dari sisi pricing, Energen mempunyai komitmen pada daya beli masyarakat. “Strategi harganya, yang terpenting terjangkau dan tidak terlalu murah. Dulu, kami memasang harga konsumen Rp 500 per sachet, sekarang dinaikkan menjadi Rp 1.000 per sachet. Kami tetap bermain di keunggulan nutrisi,” bebernya.

Perkembangan produk ini pun didukung oleh sistem distribusi yang kuat. Energen mempunyai distributor tunggal, yakni Indisco Niaga. Di bawah Indisco, bernaung banyak distributor. Bahkan, Energen sudah terdistribusi ke luar negeri. Sabrina menyebut Filipina sebagai salah satu target potensial yang dibidik karena belum banyak pemain besar di sana. Di Filipina, Energen juga melakukan promosi. Negara-negara lain mulai dijajaki meskipun masih dalam taraf menjual saja.
Untuk melihat pangsa pasar Energen, perlu dilihat peta bisnis berbasis sereal ini. Menurut Sabrina, industri ini dibagi menjadi tiga bidang. Pertama, hot cereal yang harus dimasak terlebih dahulu. Kedua, sereal siap santap seperti Koko Krunch dan Corn Flakes. Ketiga, mixed cereal di mana semua unsur sudah komplit termasuk nutrisinya. “Nah, Energen berada di mixed cereal dan menjadi market driver. Energen sendiri menguasai total pangsa sereal sebesar 50%,” katanya.
Meski tidak mau menyebut angka, Sabrina mengatakan penjualan Energen terus bertumbuh. Diakuinya, penjualan tergantung dari agresivitas dalam melakukan strategi marketing. Kalau aktif berpromosi, pertumbuhan sales-nya juga meningkat. “Karena kami sebagai leader, apa pun yang kami lakukan saat ini menggambarkan apa yang terjadi di pasar. Sampai sekarang, kami terus mengedukasi. Tidak mudah mengubah habit dan attitude orang.”
Ia mengakui, Energen sempat mengalami penjualan yang stagnan pada tahun 2003. Pada tahun itu, pasar sereal sepi lantaran minus promosi dari beberapa brand.
Dan sebagai pemimpin pasar, Energen juga perlu me-maintain posisinya, terlebih di depan pemain-pemain lain. Jelas tidak mudah mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasar. “Kami tetap konsisten pada strategi kami. Apalagi, Energen sudah menjadi top of mind di masyarakat. Kami selalu memperkuat tagline ‘Minum makanan bergizi.’  Jika kami konsisten, maka orang akan tetap loyal,” kata Sabrina.
Setiap produk untuk tetap bertahan tergantung seberapa inovatif sebuah produk mengikuti produk life cycle (PLC) yang harus diperbaharui memenuhi selera konsumen yang berubah, berkembang dan tumbuh bersama dengan pola-pola perilaku dan tuntutan masyarakat. Energen menjalankan PLC secara konsisten. Namun PLC yang menjadi kerangka kebijaksanaannya tentu saja sulit berhasil apabila tidak ditunjang oleh komunikasi pemasaran yang kreatif dan mengkomunikasikannya terus menerus dan konsisten melalui berbagi media. Tapi pepsodent menjalankannya dengan baik. Karena itu, barangkali menarik, memiliki, dan menyimpulkan produk dan brand strategy yang dikembangkannya.
MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK ENERGEN
Dalam kehidupan sehari-hari. manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan untuk makan. Pada umumnya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Perkembangan jaman yang kian membutuhkan sesuatu yang serba cepat menimbulkan keinginan-keinginan untuk mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya susu dan sereal.
Dalam memutuskan membeli sesuatu produk, konsumen memiliki motivasi yang dipengaruhi fakrot dari dalam maupun dari luar, faktor dari dalam adalah faktor keinginan dari masing-masing konsumen yang tidak sama. Sehingga motivasi konsumen dalam membeli produk Energen harus mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen.
Konsumen dapat memilih produk Energen, karena pastinya konsumen sudah mengetahui kualitas produknya. Energen merupakn sereal yang diperkaya SIGMAVIT, yaitu paduan vitamin, mineral dan protein dalam jumlah dan komposisi tepat yang dibutuhkan tubuh dalam fase pertumbuhan, perkembangan dan pemelihara kesehatan.
Konsumen juga memilih produk Energen karena produkn ini cepat penyajiannya, dan menggandung nutrisi 4 sehat 5 sempurna. Tidak hanya itu harganya pun sangat terjangkau bagi para konsumen. Sehingga sangat memotivasi bagi para konsumen untuk mebeli produk Energen tersebut.

SIKLUS HIDUP PRODUK THE BOTOL SOSRO


Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ”TehCap Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”
Teh botol sosro  merupakan  minuman  teh siap  minum  dalam  kemasan  botol  pertama  kali di indonesia bahkan di dunia. Produk teh botol sosro di ini diproduksi oleh PT. Sinar Sosro.
Sejak 7 November 2004, PT .Sinar  Sosro  dan  PT.Gunung  Slamat  bernaung  dibawah  perusahaan  induk (holding company)  yakni  PT.Anggada  Putra  Rekso  Mulia (Grup Rekso). Salah  satu  produk   unggulan  PT. Sinar Sosro  adalah  teh botol  Sosro  kemasan  botol  beling  atau  sering  disebut  RGB (Returnable Glass Bottle). Teh botol Sosro  kemasan  botol  beling   merupakan  produk  teh  siap  minum  yang   pertama  di Indonesia dan di Dunia yang  sudah  diluncurkan  sejak  Tahun  1974. Bahan  baku   yang  digunakan  untuk  meracik  teh botol  ini  adalah  air, gula industri dan teh  hijau  yang  dicampur  dengan  bunga  melati  dan  bunga  gambir (dikenal dengan teh wangi).  Sedangkan untuk  memperoleh  bahan  baku  pembuatan  produk-produk,  PT. Sinar Sosro disuplai oleh  PT. Gunung Slamat.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Tehbotol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2014 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
  1. Kemasan botol beling, volume 220 ml
  2. Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 200 ml, 250 ml, 330 ml dan 1 Liter
  3. Kemasan botol plastic PET 450 ml, 500 ml
  4. Kemasan pouch 150 ml
Untuk pecinta Tehbotol Sosro akan tetapi mengurangi asupan gula, dapat menikmati Tehbotol Sosro Less Sugar yang tersedia kemasan botol PET 450 ml dan kotak 250 ml.
Tehbotol Sosro yang terbuat dari bahan alami yaitu Air, Gula Industri dan Teh Wangi Khas Sosro di produksi secara hygienis sehingga terjaga Keamanannya, Kebersihannya dan Kealamiannya.  
Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia. 
Positioning
Teh untuk siapa saja. Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro. 
Selling
TAKTIK MARKETING
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau.
Marketing Mix
·         Product
Rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah – buahan dan daun teh melati.
·         Harga
Antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00.
·         Place
Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
Karakteristik Konsumen
1.      Demografi
  • Usia                 : — Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun)
– Remaja (usia 13 sampai 18 tahun)
– Dewasa
  • Jenis Kelamin   : Pria dan Wanita
  • Pekerjaan          : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
  • Pendidikan       : Semua golongan masyarakat
2.      Psikografis
Orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas.
3.      Geografis
Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota – kota besar maupun daerah – daerah.
Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan aroma buah-buahan dan melati.
VALUE MARKETING
Brand
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang.
Proses
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral maupun multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Masyarakat Indonesia sangat doyan minuman teh. Hasil survei oleh berbagai lembaga riset antara lain AC Nielsen, MARS dan SWA, sejak tahun 1999 hingga kini menunjukkan, tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95 persen. Itu artinya, minuman teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat. Bahkan riset dari MARS di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang, menunjukkan, penetrasi pasar oleh minuman teh lebih tinggi dari minuman kopi yang hanya dikonsumsi oleh 79 persen penduduk Indonesia khususnya di perkotaan. Meski belum ada data atau statistik yang pasti, namun persentase terbesar dari penjualan teh masih dipegang oleh teh bubuk, lalu disusul oleh teh dalam kemasan botol dan selanjutnya teh dalam kemasan lain seperti teh celup, teh instan, dan lain-lain. Membicarakan produk teh dalam kemasan botol, selama hampir satu dekade hanya ada satu nama yang melekat, yaitu Sosro. Boleh percaya, boleh tidak, jika untuk produsen teh seperti PT Duta Serpack Inti (DSI) kontribusi terbesar bagi pemasukan perusahaan berasal dari produk teh bubuk dan sebagian kecil dari teh celup. Namun pada Sosro justru kontribusi terbesar datang dari penjualan teh botol. Sulit mendapatkan statistik yang pasti, namun dengan fakta di lapangan di mana hampir setiap toko, kantin, warung pinggir jalan, semuanya menjual produk teh botol, diperkirakan lebih dari 90 persen pemasukan Sosro adalah dari teh botol. Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Ditilik dari siklus hidupnya, produk teh botol Sosro telah berada pada fase mature. Menyadari ini, Sosro pun mengantisipasi dengan meluncurkan Fruit Tea, minuman teh dalam kemasan botol dengan campuran rasa dan aroma nonjasmine. Sejak diluncurkan 2-3 tahun silam, tampaknya respons masyarakat terhadap produk Fruit Tea, semakin baik. Pengamatan SH selama ini, jika dulunya belum banyak warung yang menjual produk Fruit Tea, namun kini di mana ada teh botol Sosro, di situ pula dijual Fruit Tea.
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar