SIKLUS HIDUP PRODUK ENERGEN
Energen
adalah minuman susu dan sereal yang cocok untuk menghilangkan rasa lapar.
Minuman ini juga mengandung karbohidrat, paduan vitamin, mineral dan protein
yang dibutuhkan tubuh dalam komposisi yang tepat. Rasanya ada beberapa macam
seperti kacang hijau, vanilla dan coklat. Semua sama enaknya tergantung selera
saja. Kalau minum 1 gelas saja sudah terasa, seperti perasaan lapar sudah
hilang karena perut sudah terisi. Kalau untuk sarapan kurang cocok, tapi kalau
lagi buru – buru minuman cereal ini membantu menjaga kondisi badan agar perut
tetap terisi biar tidak masuk angin.
Cara
penyajiannya tergolong mudah tidak sampai 1 menit yaitu tinggal tuangkan 1
sachet energen ke dalam gelas, tambahkan air panas / hangat 150ml, aduk hingga
merata, minuman energen sudah siap diminum. Jadi memang terbilang praktis.
Energen
adalah susu dan sereal yang diperkaya sigmavit, yaitu paduan vitamin, mineral
dan protein dalam jumlah dan komposisi yang tepat yang dibutuhkan tubuh dalam
fase pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan. Energen memberi
nutrisi 4 sehat 5 sempurna yang praktis dan enak. Energen adalah susu dan
sereal penuh nutrisi, padat gizi dan berserat alami sesuai untuk menambah
asupan gizi anda sekeluarga.
Cara
Penyajian tergolong mudah sbb :
- Tuangkan
Energen ke dalam gelas.
- Tambahkan
150 ml air hangat, aduk hingga merata.
- Energen
hangat siap diminum.
Komposisi :
Gula,
Krimer, Susu bubuk, Terigu, Kakao bubuk, Jagung, Oat, Ekstrak malt, Telur,
Garam, Kalsium, Vitamin.
Informasi
Nilai Gizi (per sajian) :
Takaran saji : 1 sachet (30g)
Energi total : 130 kkal
Energi dari lemak : 30 kkal
Lemak Total 3,5 g 6% AKG
Lemak Jenuh 1,5 g 8% AKG
Kolesterol 0 g 0%
Protein 1 g 2% AKG
Karbohidrat total 24 g 8% AKG
Serat pangan 1 g 4% AKG
Gula 18 g
Natrium 140 mg 6% AKG
Vitamin A 30%AKG
Vitamin B1 15%AKG
Vitamin B2 10%AKG
Vitamin B6 20%AKG
Asam Folat 15%AKG
Vitamin B12 25%AKG
Vitamin D 15%AKG
Vitamin E 15%AKG
Kalsium 20%AKG
Energi total : 130 kkal
Energi dari lemak : 30 kkal
Lemak Total 3,5 g 6% AKG
Lemak Jenuh 1,5 g 8% AKG
Kolesterol 0 g 0%
Protein 1 g 2% AKG
Karbohidrat total 24 g 8% AKG
Serat pangan 1 g 4% AKG
Gula 18 g
Natrium 140 mg 6% AKG
Vitamin A 30%AKG
Vitamin B1 15%AKG
Vitamin B2 10%AKG
Vitamin B6 20%AKG
Asam Folat 15%AKG
Vitamin B12 25%AKG
Vitamin D 15%AKG
Vitamin E 15%AKG
Kalsium 20%AKG
%AKG
berdasarkan kebutuhan energi sebesar 2000 kkal / hari.
Kebutuhan
energi ini bisa berbeda setiap orangnya, bisa lebih tinggi / rendah tergantung
pekerjaan yang dilakukan.
Diproduksi
oleh :
PT. Kakao
Mas Gemilang
PO BOX 6138
Jakarta 11061
BPOM RI MD
651510005071
STRATEGY PENGEMBANGAN ENERGEN
Dalam
pengembangan produk energen ini ada beberapa strategi pengembangan produk yang
dilakukan produk energen yaitu Line Extension, Brand Extension, dan
pengembangan multi brand.
a. Line extention adalah
mengembangkan item produk dengan kategori yang sama dengan menggunakan merek
yang sama seperti rasa, bentuk, warna, dan kemasan.
b. Brand extention adalah
mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merek yang sama.
Hal ini memungkinan suatu merek akan kehilangan positioning, sehingga ada
peluang besar untuk terjadinya Brand dilution, yakni konsumen tidak lagi memiliki
preferensi terhadap produk yang dimiliki semula. Ini dapat membuka kesempatan
emas bagi pesaing-pesaing yang tanggap dan lebih inovatif.
c. Multi brand adalah
strategi persaingan dengan menggunakan merek baru namun masih dalam kategori
yang sama. Hal ini dengan manis dilakukan oleh produk energen selain itu
pilihan rasa juga semaikn banyak dari yang dulunya hanya berasa Coklat, dan
Vanilla sekarang menjadi 4 varian rasa yaitu Coklat, Vanilla, kacang Hijau, dan
Jahe. hal ini juga membuat pemasaran energen meningkat. selain terkenal dengan
sereal instant yang mengenyangkan, juga energen tidak memiliki lawan yang
terlalu kuat di pasaran sereal susu..
Energen
sereal dari MAYORA, susu yang tinggi nutrisi dan gisi dengan sereal yang lebih
sehat dan gandum, diperkaya dengan nutrisi lengkap, sangat praktis dan lezat
untuk menikmati rasa lapar antara periode makan. Tersedia dalam empat rasa
favorit yang berbeda: cokelat, vanilla, kacang hijau dan jahe.
Mulailah
untuk hidup sehat dengan sarapan yang tepat waktu dengan menu yang mempunyai
nilai gizi dan nutrisi yang tinggi, rendah lemak dan mudah serta cepat
disajikan sehingga sarapan menjadi kegiatan yang praktis dan menyenangkan.
Energen
dengan 4 rasa yang menggiurkan dri Mayora membuat sarapan Anda lebih berwarna
dan lebih sehat.
KEKUATAN PESAING
Semakin
berkembangnya zaman mendorong energen untuk semakin meningkatkan kualitas
produknya dan sedapat mungkin menekan biaya produksi. Selain itu, karena adanya
berbagai permintaan konsumen, maka energen mengembangkan produknya dengan
menciptakan berbagai jenis, misalnya energen rasa cokelat, vanilla, kacang
hijau dan jahe.
Energen memberikan manfaat untuk manambah energi atau
sebagai penunda lapar sebelum
sarapan pagi. Energen cenderung lebih unggul dibandingkan merek
sejenis pada unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kesehatan tubuh pada
akhirnya perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
PRODUK LIFE CYCLE
Daur
kehidupan produk, yang diperkenalkan tahun 1950, mencoba menganalisa suatu
produk berdasarkan perubahan yang terjadi pada tingkat penjualannya. Prinsipnya
analisa ini mengatakan bahwa suatu produk akan melalui suatu siklus kehidupan
(life cycle) seperti hanya manusia yaitu kelahiran, pertumbuhan, dewasa, dan
akhirnya masa tua (meninggal).
Pada tahun
1991, perusahaan consumer goods ini meluncurkan produk bermerek Energen
sebagai minuman sereal bergizi. “Orang-orang Indonesia tampak makin lama makin
sibuk. Tiap pagi ada yang tidak sempat sarapan. Padahal, sarapan menjadi
modal penting untuk beraktivitas. Lalu kami menciptakan minuman bergizi yang
tidak merepotkan ini,” kata Sabrina Kharisanti, General Manager Health Foods PT
Mayora Indah Tbk.
Energen
memang cukup praktis. Tinggal diseduh dengan air panas dan langsung siap
diseruput layaknya kopi. “Waktu itu, belum ada riset pasar komprehensif. Tetapi
kami mengamati pasar, baik konsumen maupun peluang bisnisnya. Ini produk baru
dan kami yakin akan menjadi market driver,” imbuh Sabrina. Pengamatan Mayora
memang jeli. Pasar makanan instan waktu itu dikuasai instant noodle, tapi belum
ada produk sereal instan yang muncul.
Tidak mudah
dan tidak gampang masyarakat menerima kehadiran Energen. Apalagi produk ini
terkait dengan perubahan kebiasaan (habit) konsumen. Karena itulah, Energen
tidak pernah berhenti mengedukasi pasar. Entah dengan promosi above the
line—berupa iklan televisi, radio, dan cetak—maupun dengan menyelenggarakan
kegiatan below the line melalui roadshow dan bermitra dengan lembaga lain.
“Awalnya, tidak mudah kami masuk ke
masyarakat. Kami butuh perjuangan yang berat, lama, dan biaya besar. Tapi, kami
terus mengedukasi mereka. Lima tahun produk kami baru diterima,” tambah Boby Y
Tanzil, Product Manager.
Salah satu
program promosi andalan mereka adalah sampling. Kegiatan below the line
tersebut memberi kesempatan langsung pada konsumen untuk menjajal Energen.
Program ini bertujuan memperkenalkan produk ke konsumen dan mengkomunikasikan
positioning produk. “Energen tidak sekadar berfungsi sebagai pengganjal. Tapi,
makanan ini penuh dengan nutrisi dasar. Sekarang, kami menambah Sigmavit,
nutrisi yang kami patenkan sehingga Energen menjadi komplit,” kata Boby.
Pengganjal
jelas berbeda dengan makanan. Sebagai pengganjal, Energen mengandung kalori
besar. Menurut Boby, tiga bungkus saja sudah mampu memenuhi kebutuhan kalori
manusia tiap hari. Selain itu, juga mengandung serat yang baik bagi kesehatan
tubuh. Maka dari itu, Energen sejak kelahirannya mengusung tagline “Minum
makanan bergizi.” Namun, Energen tidak berfungsi menciptakan rasa kenyang
seperti halnya nasi.
Program
sampling dilakukan lewat kerja sama dengan beberapa instansi publik, seperti
Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI), rumah sakit, klinik, sekolah, kampus,
tempat ibadah (saat bulan puasa), dan juga perkantoran. Meski demikian, Energen
tetap membidik keluarga sebagai segmen pasar utamanya. “Boleh dibilang ini
adalah ‘produk sejuta umat’. Di bisnis makanan, orang baru akan menaruh trust
kalau sudah mencobanya. Untuk itulah, kami mengadakan sampling,” imbuh Sabrina.
Dalam
perkembangan selanjutnya, Energen tidak sekadar mengedukasi konsumen sebagai
pengganti sarapan. Tapi, juga untuk dikonsumsi pada “jam-jam maut”, seperti
menjelang siang dan sore. Energen juga mengembangkan diri menjadi tiga varian:
cokelat, vanila, dan kacang hijau. “Sampai sekarang perkembangannya masih
lambat tidak secepat industri berbasis kopi. Varian paling disukai orang
Indonesia adalah rasa cokelat,” kata Sabrina.
Dari sisi
pricing, Energen mempunyai komitmen pada daya beli masyarakat. “Strategi
harganya, yang terpenting terjangkau dan tidak terlalu murah. Dulu, kami
memasang harga konsumen Rp 500 per sachet, sekarang dinaikkan menjadi Rp 1.000
per sachet. Kami tetap bermain di keunggulan nutrisi,” bebernya.
Perkembangan
produk ini pun didukung oleh sistem distribusi yang kuat. Energen mempunyai
distributor tunggal, yakni Indisco Niaga. Di bawah Indisco, bernaung banyak
distributor. Bahkan, Energen sudah terdistribusi ke luar negeri. Sabrina
menyebut Filipina sebagai salah satu target potensial yang dibidik karena belum
banyak pemain besar di sana. Di Filipina, Energen juga melakukan promosi.
Negara-negara lain mulai dijajaki meskipun masih dalam taraf menjual saja.
Untuk
melihat pangsa pasar Energen, perlu dilihat peta bisnis berbasis sereal ini.
Menurut Sabrina, industri ini dibagi menjadi tiga bidang. Pertama, hot cereal
yang harus dimasak terlebih dahulu. Kedua, sereal siap santap seperti Koko
Krunch dan Corn Flakes. Ketiga, mixed cereal di mana semua unsur sudah komplit
termasuk nutrisinya. “Nah, Energen berada di mixed cereal dan menjadi market
driver. Energen sendiri menguasai total pangsa sereal sebesar 50%,” katanya.
Meski tidak
mau menyebut angka, Sabrina mengatakan penjualan Energen terus bertumbuh.
Diakuinya, penjualan tergantung dari agresivitas dalam melakukan strategi
marketing. Kalau aktif berpromosi, pertumbuhan sales-nya juga meningkat.
“Karena kami sebagai leader, apa pun yang kami lakukan saat ini menggambarkan
apa yang terjadi di pasar. Sampai sekarang, kami terus mengedukasi. Tidak mudah
mengubah habit dan attitude orang.”
Ia
mengakui, Energen sempat mengalami penjualan yang stagnan pada tahun 2003. Pada
tahun itu, pasar sereal sepi lantaran minus promosi dari beberapa brand.
Dan sebagai
pemimpin pasar, Energen juga perlu me-maintain posisinya, terlebih di depan
pemain-pemain lain. Jelas tidak mudah mempertahankan dan mengembangkan pangsa
pasar. “Kami tetap konsisten pada strategi kami. Apalagi, Energen sudah menjadi
top of mind di masyarakat. Kami selalu memperkuat tagline ‘Minum makanan
bergizi.’ Jika kami konsisten, maka
orang akan tetap loyal,” kata Sabrina.
Setiap
produk untuk tetap bertahan tergantung seberapa inovatif sebuah produk
mengikuti produk life cycle (PLC) yang harus diperbaharui memenuhi selera
konsumen yang berubah, berkembang dan tumbuh bersama dengan pola-pola perilaku
dan tuntutan masyarakat. Energen menjalankan PLC secara konsisten. Namun PLC
yang menjadi kerangka kebijaksanaannya tentu saja sulit berhasil apabila tidak
ditunjang oleh komunikasi pemasaran yang kreatif dan mengkomunikasikannya terus
menerus dan konsisten melalui berbagi media. Tapi pepsodent menjalankannya
dengan baik. Karena itu, barangkali menarik, memiliki, dan menyimpulkan produk
dan brand strategy yang dikembangkannya.
MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK ENERGEN
Dalam
kehidupan sehari-hari. manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam salah
satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan untuk makan. Pada umumnya makanan
pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Perkembangan jaman yang kian
membutuhkan sesuatu yang serba cepat menimbulkan keinginan-keinginan untuk
mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya susu
dan sereal.
Dalam
memutuskan membeli sesuatu produk, konsumen memiliki motivasi yang dipengaruhi
fakrot dari dalam maupun dari luar, faktor dari dalam adalah faktor keinginan
dari masing-masing konsumen yang tidak sama. Sehingga motivasi konsumen dalam
membeli produk Energen harus mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen.
Konsumen
dapat memilih produk Energen, karena pastinya konsumen sudah mengetahui
kualitas produknya. Energen merupakn sereal yang diperkaya SIGMAVIT, yaitu
paduan vitamin, mineral dan protein dalam jumlah dan komposisi tepat yang
dibutuhkan tubuh dalam fase pertumbuhan, perkembangan dan pemelihara kesehatan.
Konsumen
juga memilih produk Energen karena produkn ini cepat penyajiannya, dan
menggandung nutrisi 4 sehat 5 sempurna. Tidak hanya itu harganya pun sangat
terjangkau bagi para konsumen. Sehingga sangat memotivasi bagi para konsumen
untuk mebeli produk Energen tersebut.
SIKLUS HIDUP PRODUK THE BOTOL SOSRO
Keluarga Sosrodjojo memulai
bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan
memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo
mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi
CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar
dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan
teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun
cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses
penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi
diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk
selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara
ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor
ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum
sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa
teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga
bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara
sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan
untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol
Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ”TehCap Botol”, yang saat
itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya
yakni ”Sosrodjojo”
Teh botol sosro merupakan
minuman teh siap minum
dalam kemasan botol
pertama kali di indonesia bahkan
di dunia. Produk teh botol sosro di ini diproduksi oleh PT. Sinar Sosro.
Sejak 7 November 2004, PT
.Sinar Sosro dan
PT.Gunung Slamat bernaung
dibawah perusahaan induk (holding company) yakni
PT.Anggada Putra Rekso
Mulia (Grup Rekso). Salah
satu produk unggulan
PT. Sinar Sosro adalah teh botol
Sosro kemasan botol
beling atau sering
disebut RGB (Returnable Glass
Bottle). Teh botol Sosro kemasan botol
beling merupakan produk
teh siap minum
yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah
diluncurkan sejak Tahun
1974. Bahan baku yang
digunakan untuk meracik
teh botol ini adalah
air, gula industri dan teh
hijau yang dicampur
dengan bunga melati
dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi). Sedangkan untuk memperoleh
bahan baku pembuatan
produk-produk, PT. Sinar Sosro disuplai
oleh PT. Gunung Slamat.
Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya
dimanapun berada, Tehbotol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2014 ini
telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
- Kemasan botol beling, volume 220 ml
- Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 200 ml, 250 ml, 330 ml dan 1 Liter
- Kemasan botol plastic PET 450 ml, 500 ml
- Kemasan pouch 150 ml
Untuk pecinta Tehbotol Sosro akan
tetapi mengurangi asupan gula, dapat menikmati Tehbotol Sosro Less Sugar yang
tersedia kemasan botol PET 450 ml dan kotak 250 ml.
Tehbotol Sosro yang terbuat dari bahan alami yaitu Air, Gula Industri dan Teh Wangi Khas Sosro di produksi secara hygienis sehingga terjaga Keamanannya, Kebersihannya dan Kealamiannya.
Tehbotol Sosro yang terbuat dari bahan alami yaitu Air, Gula Industri dan Teh Wangi Khas Sosro di produksi secara hygienis sehingga terjaga Keamanannya, Kebersihannya dan Kealamiannya.
Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan
dalam perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana
konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan
banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity)
dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang
praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada
yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga
menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang
yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang
dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada
waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan).
Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena
merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di
Indonesia.
Positioning
Teh untuk siapa saja.
Sosro melakukan
positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk
meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang
dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan
competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan
membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini
menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Selling
TAKTIK
MARKETING
Teh Botol Sosro
didistribusikan ke pelosok – pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit
membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau.
Marketing Mix
·
Product
Rasa teh asli
yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah – buahan dan daun teh
melati.
·
Harga
Antara Rp
3000,00 hingga Rp 5000,00.
·
Place
Supermarket,
minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
Karakteristik
Konsumen
1. Demografi
- Usia : — Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun)
– Remaja (usia
13 sampai 18 tahun)
– Dewasa
- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
- Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
- Pendidikan : Semua golongan masyarakat
2. Psikografis
Orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa alami dan berkualitas.
3. Geografis
Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di
kota – kota besar maupun daerah – daerah.
Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini
di kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan
aroma buah-buahan dan melati.
VALUE MARKETING
Brand
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak
saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara
keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang.
Proses
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi
oleh perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral
maupun multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT.
Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri
khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu
Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang
menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai
minuman teh tanpa bahan pengawet.
Masyarakat
Indonesia sangat doyan minuman teh. Hasil survei oleh berbagai lembaga riset
antara lain AC Nielsen, MARS dan SWA, sejak tahun 1999 hingga kini menunjukkan,
tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95 persen. Itu artinya,
minuman teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat.
Bahkan riset dari MARS di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Medan,
Surabaya, Bandung, dan Semarang, menunjukkan, penetrasi pasar oleh minuman teh
lebih tinggi dari minuman kopi yang hanya dikonsumsi oleh 79 persen penduduk
Indonesia khususnya di perkotaan. Meski belum ada data atau statistik yang
pasti, namun persentase terbesar dari penjualan teh masih dipegang oleh teh
bubuk, lalu disusul oleh teh dalam kemasan botol dan selanjutnya teh dalam
kemasan lain seperti teh celup, teh instan, dan lain-lain. Membicarakan produk
teh dalam kemasan botol, selama hampir satu dekade hanya ada satu nama yang
melekat, yaitu Sosro. Boleh percaya, boleh tidak, jika untuk produsen teh
seperti PT Duta Serpack Inti (DSI) kontribusi terbesar bagi pemasukan
perusahaan berasal dari produk teh bubuk dan sebagian kecil dari teh celup.
Namun pada Sosro justru kontribusi terbesar datang dari penjualan teh botol.
Sulit mendapatkan statistik yang pasti, namun dengan fakta di lapangan di mana
hampir setiap toko, kantin, warung pinggir jalan, semuanya menjual produk teh
botol, diperkirakan lebih dari 90 persen pemasukan Sosro adalah dari teh botol.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam,
Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam
kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan
Amerika Serikat. Ditilik dari siklus hidupnya, produk teh botol Sosro telah
berada pada fase mature. Menyadari ini, Sosro pun mengantisipasi dengan
meluncurkan Fruit Tea, minuman teh dalam kemasan botol dengan campuran rasa dan
aroma nonjasmine. Sejak diluncurkan 2-3 tahun silam, tampaknya respons
masyarakat terhadap produk Fruit Tea, semakin baik. Pengamatan SH selama ini,
jika dulunya belum banyak warung yang menjual produk Fruit Tea, namun kini di
mana ada teh botol Sosro, di situ pula dijual Fruit Tea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar