Pages

Senin, 29 Desember 2014

alat musik tradisional



ALAT MUSIK ARUMBA

Sejarah Arumba
Konon pada tahun 1964, Yoes Roesadi dan kawan-kawan membentuk grup musik yang secara khusus menambahkan angklung pada jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk untuk pentas ke Jakarta, mereka mendapat ide untuk menamai diri sebagai grup Aruba (Alunan Rumpun Bambu). Kemudian sekitar tahun 1968, Muhamad Burhan di Cirebon membentuk grup musik yang bertekad untuk sepenuhnya memainkan alat musik bambu. Mereka memakai alat musik lama (angklung, calung), dan juga berinovasi membuat alat musik baru (gambang, bass lodong). Ensemble ini kemudian mereka beri nama Arumba (Alunan Rumpun Bambu).
       Sekitar tahun 1969, Grup Musik Aruba juga mengubah nama menjadi Arumba, sehingga timbul sedikit perselisihan istilah arumba tersebut. Dengan berjalannya waktu, istilah Arumba akhirnya melekat sebagai ensemble musik bambu asal Jawa Barat.
     Itulah sedikit informasi tentang Arumba (Alunan Rumpun Bambu) yang ada di kawasan nusantara, semoga musik ini semakin populer dan terus berkembang menjadi sebuah alunan musik yang indah dan menawa. Jaga dan lestarikan hasil kreasi bangsa kita.

contoh teks hortatory




More Dust Bins is Cleaner

To improve comfort and cleanliness at the school, there should be an increasing number of dust bins.
When we look at classroom, school corridors and schoolyard, there papers, mineral water cops,straws, and napkin everywhere. The condition of unseemliness really hinders learning and teaching environment. They can be filled out with water coming from the rain. This can be placed for mosquito to spread out.
Anyway I notice that most of the students have responsibilities for their school environment. They put their litter on the proper place but some of them are not diligent enough to find the dust bins. The numbers of the dust bins in the school are not enough. More dust bins should be put beside each step, outside of the classrooms and some along of the corridors. Probably one dust bin should be in every ten meters. So when students want to throw away their litters, they can find the dust bins easily.
When school is equipped with sufficient dust bins, students do not have problem of discomfort any more. So provide more dust bins and school will be very clean and become a very nice place to study.

contoh siklus hidup produk


SIKLUS HIDUP PRODUK ENERGEN



Energen adalah minuman susu dan sereal yang cocok untuk menghilangkan rasa lapar. Minuman ini juga mengandung karbohidrat, paduan vitamin, mineral dan protein yang dibutuhkan tubuh dalam komposisi yang tepat. Rasanya ada beberapa macam seperti kacang hijau, vanilla dan coklat. Semua sama enaknya tergantung selera saja. Kalau minum 1 gelas saja sudah terasa, seperti perasaan lapar sudah hilang karena perut sudah terisi. Kalau untuk sarapan kurang cocok, tapi kalau lagi buru – buru minuman cereal ini membantu menjaga kondisi badan agar perut tetap terisi biar tidak masuk angin.
Cara penyajiannya tergolong mudah tidak sampai 1 menit yaitu tinggal tuangkan 1 sachet energen ke dalam gelas, tambahkan air panas / hangat 150ml, aduk hingga merata, minuman energen sudah siap diminum. Jadi memang terbilang praktis.
Energen adalah susu dan sereal yang diperkaya sigmavit, yaitu paduan vitamin, mineral dan protein dalam jumlah dan komposisi yang tepat yang dibutuhkan tubuh dalam fase pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan kesehatan. Energen memberi nutrisi 4 sehat 5 sempurna yang praktis dan enak. Energen adalah susu dan sereal penuh nutrisi, padat gizi dan berserat alami sesuai untuk menambah asupan gizi anda sekeluarga.
Cara Penyajian tergolong mudah sbb :
- Tuangkan Energen ke dalam gelas.
- Tambahkan 150 ml air hangat, aduk hingga merata.
- Energen hangat siap diminum.
Komposisi :
Gula, Krimer, Susu bubuk, Terigu, Kakao bubuk, Jagung, Oat, Ekstrak malt, Telur, Garam, Kalsium, Vitamin.
Informasi Nilai Gizi (per sajian) :
Takaran saji : 1 sachet (30g)
Energi total : 130 kkal
Energi dari lemak : 30 kkal
Lemak Total 3,5 g 6% AKG
Lemak Jenuh 1,5 g 8% AKG
Kolesterol 0 g 0%
Protein 1 g 2% AKG
Karbohidrat total 24 g 8% AKG
Serat pangan 1 g 4% AKG
Gula 18 g
Natrium 140 mg 6% AKG
Vitamin A 30%AKG
Vitamin B1 15%AKG
Vitamin B2 10%AKG
Vitamin B6 20%AKG
Asam Folat 15%AKG
Vitamin B12 25%AKG
Vitamin D 15%AKG
Vitamin E 15%AKG
Kalsium 20%AKG
%AKG berdasarkan kebutuhan energi sebesar 2000 kkal / hari.
Kebutuhan energi ini bisa berbeda setiap orangnya, bisa lebih tinggi / rendah tergantung pekerjaan yang dilakukan.
Diproduksi oleh :
PT. Kakao Mas Gemilang
PO BOX 6138 Jakarta 11061
BPOM RI MD 651510005071
STRATEGY PENGEMBANGAN ENERGEN
Dalam pengembangan produk energen ini ada beberapa strategi pengembangan produk yang dilakukan produk energen yaitu Line Extension, Brand Extension, dan pengembangan multi brand.
a.       Line extention adalah mengembangkan item produk dengan kategori yang sama dengan menggunakan merek yang sama seperti rasa, bentuk, warna, dan kemasan.
b.      Brand extention adalah mengembangkan sebuah produk dengan kategori baru tetapi tetap merek yang sama. Hal ini memungkinan suatu merek akan kehilangan positioning, sehingga ada peluang besar untuk terjadinya Brand dilution, yakni konsumen tidak lagi memiliki preferensi terhadap produk yang dimiliki semula. Ini dapat membuka kesempatan emas bagi pesaing-pesaing yang tanggap dan lebih inovatif.
c.       Multi brand adalah strategi persaingan dengan menggunakan merek baru namun masih dalam kategori yang sama. Hal ini dengan manis dilakukan oleh produk energen selain itu pilihan rasa juga semaikn banyak dari yang dulunya hanya berasa Coklat, dan Vanilla sekarang menjadi 4 varian rasa yaitu Coklat, Vanilla, kacang Hijau, dan Jahe. hal ini juga membuat pemasaran energen meningkat. selain terkenal dengan sereal instant yang mengenyangkan, juga energen tidak memiliki lawan yang terlalu kuat di pasaran sereal susu..
Energen sereal dari MAYORA, susu yang tinggi nutrisi dan gisi dengan sereal yang lebih sehat dan gandum, diperkaya dengan nutrisi lengkap, sangat praktis dan lezat untuk menikmati rasa lapar antara periode makan. Tersedia dalam empat rasa favorit yang berbeda: cokelat, vanilla, kacang hijau dan jahe.
Mulailah untuk hidup sehat dengan sarapan yang tepat waktu dengan menu yang mempunyai nilai gizi dan nutrisi yang tinggi, rendah lemak dan mudah serta cepat disajikan sehingga sarapan menjadi kegiatan yang praktis dan menyenangkan.
Energen dengan 4 rasa yang menggiurkan dri Mayora membuat sarapan Anda lebih berwarna dan lebih sehat.
KEKUATAN PESAING
Semakin berkembangnya zaman mendorong energen untuk semakin meningkatkan kualitas produknya dan sedapat mungkin menekan biaya produksi. Selain itu, karena adanya berbagai permintaan konsumen, maka energen mengembangkan produknya dengan menciptakan berbagai jenis, misalnya energen rasa cokelat, vanilla, kacang hijau dan jahe.
Energen  memberikan manfaat untuk manambah energi atau sebagai  penunda lapar  sebelum  sarapan pagi.  Energen cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada unsur rasa, kandungan dan efeknya pada kesehatan tubuh pada akhirnya perilaku konsumen sebagai pengguna minuman tersebut.
PRODUK LIFE CYCLE
Daur kehidupan produk, yang diperkenalkan tahun 1950, mencoba menganalisa suatu produk berdasarkan perubahan yang terjadi pada tingkat penjualannya. Prinsipnya analisa ini mengatakan bahwa suatu produk akan melalui suatu siklus kehidupan (life cycle) seperti hanya manusia yaitu kelahiran, pertumbuhan, dewasa, dan akhirnya masa tua (meninggal).
Pada tahun 1991, perusahaan consumer goods ini meluncurkan produk bermerek Energen sebagai minuman sereal bergizi. “Orang-orang Indonesia tampak makin lama makin sibuk. Tiap pagi ada yang  tidak sempat sarapan. Padahal, sarapan menjadi modal penting untuk beraktivitas. Lalu kami menciptakan minuman bergizi yang tidak merepotkan ini,” kata Sabrina Kharisanti, General Manager Health Foods PT Mayora Indah Tbk.
Energen memang cukup praktis. Tinggal diseduh dengan air panas dan langsung siap diseruput layaknya kopi. “Waktu itu, belum ada riset pasar komprehensif. Tetapi kami mengamati pasar, baik konsumen maupun peluang bisnisnya. Ini produk baru dan kami yakin akan menjadi market driver,” imbuh Sabrina. Pengamatan Mayora memang jeli. Pasar makanan instan waktu itu dikuasai instant noodle, tapi belum ada produk sereal instan yang muncul.
Tidak mudah dan tidak gampang masyarakat menerima kehadiran Energen. Apalagi produk ini terkait dengan perubahan kebiasaan (habit) konsumen. Karena itulah, Energen tidak pernah berhenti mengedukasi pasar. Entah dengan promosi above the line—berupa iklan televisi, radio, dan cetak—maupun dengan menyelenggarakan kegiatan below the line melalui roadshow dan bermitra dengan lembaga lain.
 “Awalnya, tidak mudah kami masuk ke masyarakat. Kami butuh perjuangan yang berat, lama, dan biaya besar. Tapi, kami terus mengedukasi mereka. Lima tahun produk kami baru diterima,” tambah Boby Y Tanzil, Product Manager.
Salah satu program promosi andalan mereka adalah sampling. Kegiatan below the line tersebut memberi kesempatan langsung pada konsumen untuk menjajal Energen. Program ini bertujuan memperkenalkan produk ke konsumen dan mengkomunikasikan positioning produk. “Energen tidak sekadar berfungsi sebagai pengganjal. Tapi, makanan ini penuh dengan nutrisi dasar. Sekarang, kami menambah Sigmavit, nutrisi yang kami patenkan sehingga Energen menjadi komplit,” kata Boby.
Pengganjal jelas berbeda dengan makanan. Sebagai pengganjal, Energen mengandung kalori besar. Menurut Boby, tiga bungkus saja sudah mampu memenuhi kebutuhan kalori manusia tiap hari. Selain itu, juga mengandung serat yang baik bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, Energen sejak kelahirannya mengusung tagline “Minum makanan bergizi.” Namun, Energen tidak berfungsi menciptakan rasa kenyang seperti halnya nasi.
Program sampling dilakukan lewat kerja sama dengan beberapa instansi publik, seperti Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI), rumah sakit, klinik, sekolah, kampus, tempat ibadah (saat bulan puasa), dan juga perkantoran. Meski demikian, Energen tetap membidik keluarga sebagai segmen pasar utamanya. “Boleh dibilang ini adalah ‘produk sejuta umat’. Di bisnis makanan, orang baru akan menaruh trust kalau sudah mencobanya. Untuk itulah, kami mengadakan sampling,” imbuh Sabrina.
Dalam perkembangan selanjutnya, Energen tidak sekadar mengedukasi konsumen sebagai pengganti sarapan. Tapi, juga untuk dikonsumsi pada “jam-jam maut”, seperti menjelang siang dan sore. Energen juga mengembangkan diri menjadi tiga varian: cokelat, vanila, dan kacang hijau. “Sampai sekarang perkembangannya masih lambat tidak secepat industri berbasis kopi. Varian paling disukai orang Indonesia adalah rasa cokelat,” kata Sabrina.
Dari sisi pricing, Energen mempunyai komitmen pada daya beli masyarakat. “Strategi harganya, yang terpenting terjangkau dan tidak terlalu murah. Dulu, kami memasang harga konsumen Rp 500 per sachet, sekarang dinaikkan menjadi Rp 1.000 per sachet. Kami tetap bermain di keunggulan nutrisi,” bebernya.

Minggu, 28 Desember 2014

makalah kekurangan zat besi



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan- Nya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kekurangan Zat Besi”.
Dalam Penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Penulis sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca.

Purwokerto, 12 Desember 2014
  
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I      PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A.   Latar Belakang......................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.   Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II     PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
A.   Pengertian Zat Besi................................................................................ 3
B.   Manfaat Zat Besi...................................................................................... 3
C.   Fungsi Zat Besi........................................................................................ 4
D.   Makanan Yang Mengandung Zat Besi............................................... 4
E.   Bentuk-Bentuk Konjugasi Zat Besi...................................................... 5
F.    Tanda Dan Gejala Tubuh Kekurangan Zat Besi............................... 6
G.   Diagnosa Dan Pengobatan Kekurangan Zat Besi........................... 7
BAB III    PENUTUP....................................................................................................... 9
A.   Kesimpulan.............................................................................................. 9
B.   Saran......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka.............................................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Kekurangan zat besi merupakan salah satu masalah gizi utama dan jika terjadi pada anak-anak akan menjadi persoalan serius bangsa. Kekurangan zat besi mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap tingkat kemampuan dan prestasi belajar, bila tidak segera diatasi akan terjadi kehilangan sumber daya manusia baru yang berkualitas. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa dalam menyiapkan sumber daya manusia yang merupakan salah satu kebutuhan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan nasional. Pembangunan kesehatan manusia tidak hanya kesehatan mental maupun fisik tetapi juga kesehatan untuk mencapai kecerdasan khususnya anak sekolah.
Tingkat kesehatan dan status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kemampuan belajar anak dalam masa pendidikan. Anak yang kurang sehat dan kurang gizi sulit memperoleh prestasi belajar yang memadai, disebabkan anak mengalami letih, lesu, dan berkurangnya pusat konsentrasi belajar sehingga sering tidak hadir mengikuti pelajaran di sekolah dan daya serap terhadap materi pengajaran sangat rendah. Selain peningkatan metode belajar mengajar di sekolah, peningkatan kesehatan untuk keberhasilan proses belajar mengajar perlu di upayakan.
Diperkirakan 60-80% populasi dunia dipengaruhi oleh defisiensi besi. Ini merupakan hal yang paling umum untuk dicegah terkait defisiensi nutrisi, meskipun tujuan utama nya adalah untuk menguranginya. Anak-anak merupakan kelompok dengan resiko terbesar, khususnya selama periode pertumbuhan yang cepat. Efek yang merugikan dalam pemberian besi secara oral adalah dapat menyebabkan iritasi pada lambung, juga mual, diare, dan/atau konstipasi. Jika efek samping terjadi, dosis harus dikurangi, atau alternatif lain, garam besi lainnya dapat digunakan, tetapi perbaikan dalam toleransi mungkin hanya dihasilkan pada kadar unsur besi yang lebih rendah (Thorp, 2008 ; BNF, 2009).
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :
            1.    Apa itu Zat Besi ?
            2.    Manfaat apa zat besi bagi tubuh ?
            3.    Bagaimana fungsi zat besi bagi tubuh ?
            4.    Makanan apa sajakah yang mengandung zat besi ?
            5.    Bagaimana bentuk-bentuk konjugasi zat besi ?
            6.    Bagaimana tanda dan gejala bila kekurangan zat besi ?
            7.    Diagnosa dan pengobatan bagaimana akibat dari kekurangan zat besi ?
C.   Tujuan
            1.    Untuk mengetahui tentang zat besi
            2.    Untuk mengetahui manfaat zat besi bagi tubuh
            3.    Untuk mengetahui fungsi zat besi pada tubuh
            4.    Untuk mengetahui jenis makanan yang mengandung zat besi dan baik untuk tubuh.
            5.    Mendeskripsikan bentuk dari konjugasi zat besi
            6.    Lebih memahami tentang tanda dan gejala bila kekurangan zat besi
            7.    Mendeskripsikan diagnosa dan pengobatan bagi seseorang yang kekurangan zat besi.