MENGUAK MASA KECIL JENDERAL
SOEDIRMAN
I.
Pendahuluan
a.
Latar
Belakang
Pada masa
sekarang Republik Indonesia sudah berada pada posisi yang merdeka dimana setiap
warga negara dapat hidup bebas tanpa adanya rasa takut maupun tertekan. Namun kita sebagai warga negara yang baik
perlu mengenang jasa-jasa para pahlawan, tak terkecuali jasa dari Pahlawan
Nasional Jenderal Soedirman.
b.
Perumusan
Masalah
Setiap warga
negara Indonesia pasti tidak asing dengan nama Pahlawan Nasional Jenderal
Soedirman beliau merupakan pribadi yang tak mengenal rasa takut dalam menumpas
penjajah demi tercapainya Indonesia Merdeka.
Namun dibalik semua itu banyak warga negara Indonesia yang tidak
mengetahui asal-usul Jenderal Soedirman baik dimana beliau lahir maupun kisah
masa kecil beliau.
II.
Isi
Soedirman
lahir pada Senin Pon, 18 Maulud 1846 dalam almanac jawa atau 24 Januari 1916 di
Dukuh Rembang, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, Jawa
Tengah. Soedirman diurus dan tinggal di
rumah asisten wedana Rembang, Raden Tjokrosoenarjo dan Istrinya Toeriduwati.
Istri
Tjokrosoenarjo adalah kakak kandung Ibunda Soedirman. Sejak soedirman masih kecil di dalam
kandungan Tjokrosoenarjo sudah meminta ijin Siyem (ibu kandung Jenderal
Soedirman) agar kelak bisa merawat kemenakannya tersbut.
Setelah
Soedirman berusia delapan bulan, Tjokrosoenarjo pensiun dari jabatannya. Berbekal uang pensiun sebesar 62,35 gulden ia
memboyong keluarganya termasuk Soedirman dan orang tuanya pindah ke sebuah
rumah sederhana di kampong kemanggisan, kelurahan Tambakreja Pusat Kota Cilacap
Jawa Tengah.
Meski
banyak buku dan literature digital menyatakan bahwa Soedirman merupakan adik
angkat Tjokrosoenarjo, namun buku berjudul Doorstoot near Djokja : Pertikaian
Pemimpin Militer karya Wartawan Senior Julius Pour Terbitan 2005, menyatakan
bahwa sebenarnya Jenderal Soedirman bukanlah anak angkat Tjokrosoenarjo
melainkan anak kandung asisten wedana Rembang tersebut.
Semasa
kecil Jenderal Soedirman merupakan anak yang aktif dalam berbagai kegiatan
kepanduan. Sejak kecil beliau sudah
mempunyai jiwa ksatria dan rela berkorban.
Soedirman
memasuki masa sekolah pada 1923. Kala
itu, berkat status Raden Tjokrosoenarjo ayahnya yang merupakan bekas pejabat,
Soedirman kecil bisa memperoleh pendidikan formal di Hollandasch – Inlandische
School (HIS, setingkat sekolah dasar) pada usianya yang genap tujuh tahun.
Soedirman
kecil dikenal tak segan membantu teman-temannya dalam hal apapun, termasuk
pelajaran. Ia sangat antusias mengikuti
semua pelajaran, namun Soedirman kecil lebih tertarik dan tekun dalam pelajaran
agama Islam sehingga saat itu beliau mendapat saat itu beliau mendapat julukan
Kaji atau Haji oleh teman-teman sekolahnya.
Selain mendapat julukan kaji atau haji, Soedirman kecil juga memperoleh
julukan bintang lapangan dari kepiawaiannya bermain sepak bola. Saat itu beliau bermain di posisi stiker /
penyerang. Lantaran dikenal sebagai
sosok yang jujur Soedirman juga kerap di daulat sebagai wasit dalam permainan
sepak bola.
III.
Kesimpulan
Jenderal
Soedirman merupakan tokoh teladan bagi bangsa Indonesia. Beliau dilahirkan oleh
keluarga yang kurang mampu sehingga beliau harus diadopsi oleh orang lain,
meski begitu beliau sejak kecil Jenderal Soedirman sudah menjadi pribadi yang
mempunyai rasa tanggung jawab, jujur, tekun dan pintar. Tentu sikap Jenderal Soedirman ketika kecil
tersebut patut untuk dijadikan teladan bagi seluruh warga negara Indonesia.
Foto Di Monumen Jenderal Soedirman Rembang Purbalingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar