ESENSI
SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
DI
TAMAN KANAK – KANAK
A.
Latar
Belakang
Anak merupakan individu yang unik, dan
memiliki kekhasan tersendiri. Kajian tentang anak selalu menarik sehinggga
memunculkan berbagai pandangan tentang arti sebenarnya hakikat seorang anak.
Guru Taman Kanak-Kanak sebagai pelaku pendidikan yang secara langsung
berhadapan dengan anak sangat penting memahaminya sesuai dengan tugas
perkembangan anak pada setiap tingkat usia tertentu.
Ketidakpahaman mengenai hal tersebut
akan membuat guru terjebak dalam kegiatan rutin yang tidak mengacu kepada
kebutuhan anak secara individual maupun kelompok, bahkan akan menciptakan
pembelajaran yang membosankan bagi anak. Hal tersebut disebabkan karena
kegiatan dari hari ke hari tetap sama tanpa kegiatan yang menantang atau
menarik.
Proses pembelajaran yang efektif,
menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak dipengaruhi oleh berbagai unsur,
antara lain guru yang memahami secara utuh hakikat, sifat dan karakteristik
anak, metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak, sarana belajar abak
yang memadai, tersedianya berbagai sumber belajar yang menarik dan mendorong
anak untuk belajar.
Mengingat peran sumber belajar di Taman
Kanak-Kanak sangat penting dalam menunjang keberhasilan penciptaan proses dan
pencapaian proses dan pencapaian gasil belajar yang diharapkan, pemahaman guru
secara utuh mengenai pentingnya sumber belajar merupakan salah satu aspek yang
harus menjadi perhatian guru Taman Kanak – Kanak.
B.
Masalah
1.
Hakikat Anak
Anak
merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek dalam pendidikan
Taman Kanak – Kanak, artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan kita. Cara
pandang seseorang tentang anak dapat mempengaruhi dan kadang menentukan cara
perlakuan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya perlakuan yang
kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih banyak diakibatkan
oleh kekurangantahuan kita terhadap anak. Pandangan para ahli mengenai anak :
a)
Pandangan
Pestalozzi
Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki
pembawaan yang baik, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak
berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.
b)
Pandangan
Maria Montessori
Montessori menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan
yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang
secara optimal.
c)
Pandangan
Froebel
Froebel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan
anak secara wajar.
d)
Pandangan
J.J. Rousseu
Rousseu menyarankan konsep “kembali ke alam” dan pendekatan
yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Pendekatan alamiah berarti anak
akan berkembang secara optimal, tanpa hembatan. Menurutnya pendidikan yang
bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam
kebahagiaan, spontanitas dan rasa ingin tahu.
e)
Pandangan
Kontruktivis
Pandangan kontruktivis dimotori oleh Jean Piaget dan Lev
Vigotsky. Pandangan ini mempunyai asumsi bahwa, anak adalah pembangun
pengetahuan yang aktif. Anak mengkontruksi / membangun pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara
membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan
lingkungan.
f)
Pandangan Ki
Hajar Dewantara
Ki Hajar memandang anak sebagai kodrat alam yang memiliki
pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya
sendiri, akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh
hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.
2.
Cara Belajar
Anak
Cara
atau karakteristik/ciri belajar anak taman kanak – kanak berbeda dengan dari
belajar orang dewasa. Karakteristik belajar anak antara lain :
a.
Anak berbeda
satu sama lain
Anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas/kemampuan, dan
latar belakang kehidupan masing – masing.
b.
Anak lebih
cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya
sendiri/egosentris.
c.
Anak lazimnya
senang melakukan berbagai aktivitas/aktif dan energik
d.
Memiliki rasa
ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
e.
Anak bersifat
eksploratif dan berjiwa petualang
f.
Anak
mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan
g.
Anak senang
dan kaya dengan fantasi/daya khayal
h.
Anak masih
mudah frustasi
i.
Anak masih
kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu
j.
Anak memiliki
daya perhatian yang pendek
k.
Anak
bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
l.
Anak semakin
menunjukan minat terhadap teman
3.
Pentingnya
Sumber Belajar Bagi Perkembangan Dan Kegiatan Belajar Anak Taman Kanak – Kanak
(TK)
Sumber
belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar anak.
Pemanfaatannya oleh guru secara tepat akan sangat membantu dalam mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, emosi, sosialm bahasa,
motorik, afeksi, moral dan lain – lain. Sistem adalah sekumpulan komponen
dimana antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berhubungan,
saling ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan.
Dalam
konsep pembelajaran anak TK sebagai suatu sistem yang didalamnya terdiri dari
beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada
hakikatnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling ketergantungan dan
saling menerobos dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Komponen
dalam sistem pembelajaran anak terdiri dari anak sebagai masukan/input, proses
pembelajaran dan hasil belajar anak sebagai keluaran/output. Kelengkapan dan
berfungsinya berbagai unsur/komponen penunjang proses pembelajaran tersebut
akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai
keluaran.
Sumber
belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak TK memegang
peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi anak.
Anak
TK belajar dalam, situasi yang holistik/utuh dan terkait dengan kehidupan
mereka sehari – hari. Maka guru perlu menggunakan sumber belajar yang relevan
dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut.
Perlunya
sumber belajar yang konkrit bahkan yang sebenarnya disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak TK yang berada pada tahap operasi konkrit. Ada beberapa
pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK,
antara lain berikut ini :
1.
Sumber
belajar memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya anak
dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara
sumber, metode, lingkungan, dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
2.
Sumber
belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa caranya dengan
berbicara dan berkomunikasi dengan nara sumber yang dapat mengembangkan
pandangan anak dalam berbagai aspek kehidupan.
3.
Sumber
belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga mengajar anak
mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
4.
Sumber
belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak
meningkat.
5.
Sumber
belajar memungkinkan anak untuk mencpai tujuan pembelajaran dengan baik.
6.
Sumber
belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar, yaitu
selain mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain – lain.
C.
Kesimpulan
1.
Hakikat Anak
Anak
merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek didik dalam
pendidikan Taman Kanak – Kanak artinya sebagai perilaku utama dalam pendidikan
itu. Cara pandangan seseorang tentang anak dapat mempengaruhi dan kadang
menentukan cara perlakukan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya
perlakuan yang kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih
banyak diakibatkan oleh kekurangtahuan kita terhadap anak.
Pestalozzi
berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan
berkesinambungan.
Montessori
menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar
potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.
Froebel
memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar.
Menurut
Rousseu bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu
berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan spontanitas, dan rasa ingin tahu.
Pandangan
konstruktivis yang dimotori oleh Jean Piaget dan Lev Vigotsky berasumsi bahwa
anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak mengkonstruksi
pengetahuannya berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut diperoleh anak
dengan cara membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang
dilakukannya dengan lingkungan.
Ki
Hajar memandang anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembukaan masing –
masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan
tetapi, kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak – hak yang
dimiliki oleh orang lain.
Anak
memiliki karakteristik belajar yang berbeda dari belajar orang dewasa. Ada
beberapa karakteristik belajar anak usia taman kanak – kanak yang menonjol,
yaitu unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, eksplorasi, dan berjiwa petualang, mengekspresikan perilaku secara
relatif spontan, kaya dengan fantasi/khayalan, mudah frustrasi, kurang
pertimbangan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang masih pendek,
bergairah untuk belajar dan banyak belajar pengalangan, serta semakin
menunjukkan minat terhadap teman.
2.
Pentingnya
Sumber Belajar Bagi Perkembangan Dan Kegiatan Belajar Anak Taman Kanak – Kanak
(TK)
Dalam
konsep sistem, proses pembelajaran anak TK merupakan suatu sistem yang di
dalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau
unsur tersebut pada hakikatnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling
ketergantungan, dan saling menerobos dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Komponen
atau unsur yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari
anak sebagai masukan atau input, kegiatan dan pembelajarannya sendiri dan hasil
belajar anak sebagai keluaran atau output.
Kelengkapan
dan berfungsinya berbagai unsur/komponen penunjang proses pembelajaran tersebut
akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai
keluaran.
Sumber
belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak TK memegang
peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagi anak.
Beberapa
pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK,
antara lain sebagai berikut :
1.
Sumber
belajar memberi kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak
dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar, seperti buku, nara sumber,
metode, lingkungan, dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
2.
Sumber
belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa
3.
Sumber
belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan mengajar anak untuk
dapat mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
4.
Sumber
belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak menjadi
meningkat.
5.
Sumber
belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
6.
Sumber
belajar mendukung anak untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain – lain.
Daftar Pustaka
Anggan
Sudono. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Depdikbud.
Beaty
J. Janice. (1994). Observatory Development of Your Child (Third Edition). New
Jersey : ByPrentice Hall Inc.
Diah
Harianti. (1993). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak – Kanak. Jakarta :
Depdikbud.
Hainstock,
Elizabeth G. (1999). Metode Pengajaran Montessori Untuk Anak Prasekolah.
Jakarta : Pustaka Delaprasta.
Jones, Maggie. (1989).
PlayandLearn. London : ConranOctopus Limited.
KartiSeharto. (1995).
Teknologi Pembelajaran. Surabaya : SIC.
M. Solehuddin. (1997).
Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : Depdikbud.
Marjorie
J. Kostelnik. (1997). Developmentally Apporprite Curriculum. New Jersey :
Prentice Hall.
Nana Sudjana, Ahmad Rivai. (1997). Teknologi Pengajaran. Bandung :
Sinar Baru.
Soemiarti Patmonodewo. (1995). Buku Ajar Pendidikan
Prasekolah. Jakarta : Depdikbud.
0 komentar:
Posting Komentar