Senin, 05 Januari 2015

Esensi Sumber Belajar TK



ESENSI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
DI TAMAN KANAK – KANAK


A.    Latar Belakang
Anak merupakan individu yang unik, dan memiliki kekhasan tersendiri. Kajian tentang anak selalu menarik sehinggga memunculkan berbagai pandangan tentang arti sebenarnya hakikat seorang anak. Guru Taman Kanak-Kanak sebagai pelaku pendidikan yang secara langsung berhadapan dengan anak sangat penting memahaminya sesuai dengan tugas perkembangan anak pada setiap tingkat usia tertentu.
Ketidakpahaman mengenai hal tersebut akan membuat guru terjebak dalam kegiatan rutin yang tidak mengacu kepada kebutuhan anak secara individual maupun kelompok, bahkan akan menciptakan pembelajaran yang membosankan bagi anak. Hal tersebut disebabkan karena kegiatan dari hari ke hari tetap sama tanpa kegiatan yang menantang atau menarik.
Proses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak dipengaruhi oleh berbagai unsur, antara lain guru yang memahami secara utuh hakikat, sifat dan karakteristik anak, metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak, sarana belajar abak yang memadai, tersedianya berbagai sumber belajar yang menarik dan mendorong anak untuk belajar.
Mengingat peran sumber belajar di Taman Kanak-Kanak sangat penting dalam menunjang keberhasilan penciptaan proses dan pencapaian proses dan pencapaian gasil belajar yang diharapkan, pemahaman guru secara utuh mengenai pentingnya sumber belajar merupakan salah satu aspek yang harus menjadi perhatian guru Taman Kanak – Kanak.


B.     Masalah
1.      Hakikat Anak
Anak merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek dalam pendidikan Taman Kanak – Kanak, artinya sebagai pelaku utama dalam pendidikan kita. Cara pandang seseorang tentang anak dapat mempengaruhi dan kadang menentukan cara perlakuan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya perlakuan yang kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih banyak diakibatkan oleh kekurangantahuan kita terhadap anak. Pandangan para ahli mengenai anak :
a)      Pandangan Pestalozzi
Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.
b)      Pandangan Maria Montessori
Montessori menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.
c)      Pandangan Froebel
Froebel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar.
d)     Pandangan J.J. Rousseu
Rousseu menyarankan konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal, tanpa hembatan. Menurutnya pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas dan rasa ingin tahu.
e)      Pandangan Kontruktivis
Pandangan kontruktivis dimotori oleh Jean Piaget dan Lev Vigotsky. Pandangan ini mempunyai asumsi bahwa, anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak mengkontruksi / membangun pengetahuannya berdasarkan pengalamannya pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan.
f)       Pandangan Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar memandang anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri, akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain.

     2.      Cara Belajar Anak
Cara atau karakteristik/ciri belajar anak taman kanak – kanak berbeda dengan dari belajar orang dewasa. Karakteristik belajar anak antara lain :
a.       Anak berbeda satu sama lain
Anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas/kemampuan, dan latar belakang kehidupan masing – masing.
b.      Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri/egosentris.
c.       Anak lazimnya senang melakukan berbagai aktivitas/aktif dan energik
d.      Memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
e.       Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang
f.       Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan
g.      Anak senang dan kaya dengan fantasi/daya khayal
h.      Anak masih mudah frustasi
i.        Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu
j.        Anak memiliki daya perhatian yang pendek
k.      Anak bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
l.        Anak semakin menunjukan minat terhadap teman

    3.      Pentingnya Sumber Belajar Bagi Perkembangan Dan Kegiatan Belajar Anak Taman Kanak – Kanak (TK)
Sumber belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar anak. Pemanfaatannya oleh guru secara tepat akan sangat membantu dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, emosi, sosialm bahasa, motorik, afeksi, moral dan lain – lain. Sistem adalah sekumpulan komponen dimana antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berhubungan, saling ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan.
Dalam konsep pembelajaran anak TK sebagai suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakikatnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling ketergantungan dan saling menerobos dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Komponen dalam sistem pembelajaran anak terdiri dari anak sebagai masukan/input, proses pembelajaran dan hasil belajar anak sebagai keluaran/output. Kelengkapan dan berfungsinya berbagai unsur/komponen penunjang proses pembelajaran tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai keluaran.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak TK memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak.
Anak TK belajar dalam, situasi yang holistik/utuh dan terkait dengan kehidupan mereka sehari – hari. Maka guru perlu menggunakan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik dan kebutuhan tersebut.
Perlunya sumber belajar yang konkrit bahkan yang sebenarnya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak TK yang berada pada tahap operasi konkrit. Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK, antara lain berikut ini :
1.      Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan, dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
2.      Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa caranya dengan berbicara dan berkomunikasi dengan nara sumber yang dapat mengembangkan pandangan anak dalam berbagai aspek kehidupan.
3.      Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
4.      Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak meningkat.
5.      Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencpai tujuan pembelajaran dengan baik.
6.      Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar, yaitu selain mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain – lain.

C.    Kesimpulan
     1.      Hakikat Anak
Anak merupakan bagian dalam kehidupan kita. Anak adalah subjek didik dalam pendidikan Taman Kanak – Kanak artinya sebagai perilaku utama dalam pendidikan itu. Cara pandangan seseorang tentang anak dapat mempengaruhi dan kadang menentukan cara perlakukan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya perlakuan yang kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih banyak diakibatkan oleh kekurangtahuan kita terhadap anak.
Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.
Montessori menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.
Froebel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar.
Menurut Rousseu bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan spontanitas, dan rasa ingin tahu.
Pandangan konstruktivis yang dimotori oleh Jean Piaget dan Lev Vigotsky berasumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan.
Ki Hajar memandang anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembukaan masing – masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi, kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak – hak yang dimiliki oleh orang lain.
Anak memiliki karakteristik belajar yang berbeda dari belajar orang dewasa. Ada beberapa karakteristik belajar anak usia taman kanak – kanak yang menonjol, yaitu unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksplorasi, dan berjiwa petualang, mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi/khayalan, mudah frustrasi, kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang masih pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar pengalangan, serta semakin menunjukkan minat terhadap teman.


    2.      Pentingnya Sumber Belajar Bagi Perkembangan Dan Kegiatan Belajar Anak Taman Kanak – Kanak (TK)
Dalam konsep sistem, proses pembelajaran anak TK merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakikatnya saling berkaitan, saling berhubungan, saling ketergantungan, dan saling menerobos dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Komponen atau unsur yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari anak sebagai masukan atau input, kegiatan dan pembelajarannya sendiri dan hasil belajar anak sebagai keluaran atau output.
Kelengkapan dan berfungsinya berbagai unsur/komponen penunjang proses pembelajaran tersebut akan sangat menentukan kualitas hasil belajar anak yang diperoleh sebagai keluaran.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak TK memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak.
Beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK, antara lain sebagai berikut :
1.      Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar, seperti buku, nara sumber, metode, lingkungan, dan semua hal yang menambah pengetahuan anak.
2.      Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa
3.      Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan mengajar anak untuk dapat mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
4.      Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak menjadi meningkat.
5.      Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
6.      Sumber belajar mendukung anak untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar, mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain – lain.


Daftar Pustaka

Anggan Sudono. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Depdikbud.
Beaty J. Janice. (1994). Observatory Development of Your Child (Third Edition). New Jersey : ByPrentice Hall Inc.
Diah Harianti. (1993). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak – Kanak. Jakarta : Depdikbud.
Hainstock, Elizabeth G. (1999). Metode Pengajaran Montessori Untuk Anak Prasekolah. Jakarta : Pustaka Delaprasta.
Jones, Maggie. (1989). PlayandLearn. London : ConranOctopus Limited.
KartiSeharto. (1995). Teknologi Pembelajaran. Surabaya : SIC.
M. Solehuddin. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : Depdikbud.
Marjorie J. Kostelnik. (1997). Developmentally Apporprite Curriculum. New Jersey : Prentice Hall.
Nana Sudjana, Ahmad Rivai. (1997). Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru.
Soemiarti Patmonodewo. (1995). Buku Ajar Pendidikan Prasekolah. Jakarta : Depdikbud.

0 komentar:

Posting Komentar

 
My Lovely Blogger Template by Ipietoon Blogger Template